NAMA lengkap anak muda ini Razka Pradana Ibrahim. Usianya relatif masih muda, 25 tahun. Tapi kiprahnya di industri kreatif pantas diacungi dua jempol. Betapa tidak. Wirausahawan muda Indonesia ini, dengan brand ESRE Denim, sukses menembus ajang ‘Pure London 2017’.Razka adalah satu-satunya wirausahawan bidang busana pria (menwear) dari Indonesia yang akan tampil di perhelatan eksibisi dan pameran busana pria nan bergengsi dan terbesar di Inggris yang akan berlangsung 12-14 Februari 2017 itu.
Pure London sendiri adalah ajang pameran dagang fashion terbesar di Inggris. Di even Pure London 2017, ada sekitar 700 brand busana pria dari penjuru dunia yang berpartisipasi. Yang lebih membanggakan lagi, ESRE Denim-nya Razka terpilih dalam kelompok 14 brand pilihan yang masuk dalam Official Look Book (katalog resmi), dari 100 brand ternama yang ikut serta Pure London 2017.
Pure London sendiri adalah ajang pameran dagang fashion terbesar di Inggris. Di even Pure London 2017, ada sekitar 700 brand busana pria dari penjuru dunia yang berpartisipasi. Yang lebih membanggakan lagi, ESRE Denim-nya Razka terpilih dalam kelompok 14 brand pilihan yang masuk dalam Official Look Book (katalog resmi), dari 100 brand ternama yang ikut serta Pure London 2017.
“Alhamdulillah, dari sekian ratus brand busana pria yang ikut Pure London 2017, ESRE Denim terpilih menjadi 1 dari 14 brand yang masuk dalam Official Look Book Pure London,” tutur Razka.
Ia mengaku bangga karena untuk bisa terpilih dalam Look Book itu harus melalui seleksi yang ketat. Semua peserta Pure London, imbuh alumnus Universitas Siswa Bangsa Internasional (aka STIE Putera Sampoerna) jurusan manajemen ini, harus mengirimkan foto spesifikasi produk ke pihak Pure London untuk kemudian diseleksi agar bisa dimasukkan dalam Look Book Pure London. Menurut Razka, belum ada brand busana pria lain dari Indonesia yang ikut serta di Pure London.
“Semoga keikutsertaan ESRE Denim di Pure London 2017 membawa hasil yang positif, setelah itu saya ingin mengajak temen-teman brand owner dari Indonesia untuk turut serta juga di event tersebut di masa yang akan datang,” kata pemuda penyandang gelar MBA (Master of Bussiness Administration) Global Bussiness dari Coventry University, London Campus, Inggris, ini.
Satu tahun terakhir Razka menetap di London melanjutkan studi strata dua. Di tengah kesibukannya mengelola ESRE Denim, Razka tetap menyiasati ruang dan waktu untuk menuntaskan studinya. Pada 20 November 2016 yang lalu, putra pertama pasangan James Ibrahim dan Yanti itu menyelesaikan pendidikannnya. Hebatnya lagi, gelar MBA ia raih dengan predikat ‘With Distinction (Cum Laude)’.
Kembali ke Pure London, Razka mengutarakan bahwa sebenarnya ESRE Denim nyaris tidak bisa ikut serta dalam eksibisi Pure London 2017. Tapi berkat tangan Tuhan dan semangat pantang menyerahnya jua, ESRE Denim bisa terlibat di ajang tahunan terbesar di Inggris itu.
Salah satu ikhtiar Razka agar bisa ikut Pure London adalah dengan mengajukan proposal kepada Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). Ia ingin pemerintah melalui Bekraf bisa memberikan support agar brand ESRE Denim bisa ikut serta Pure London.
“Saya sempat meminta support dari Bekraf yg mengurusi ekonomi kreatif, tapi kurang mendapatkan perhatian, mungkin karena birokrasi yg terlalu rumit,” cetusnya.
Untuk mendapatkan dukungan dari Bekraf, lanjutnya, pemohon harus terlebih dahulu membentuk semacam asosiasi yg terdiri dari beberapa brand, atau minimal sudah menjadi anggota dari asosiasi. Dengan legitimasi keanggotaan dari asosiasi itu lah, pemohon baru dapat mengajukan proposal.
“Bekraf hanya menerima proposal dari asosiasi. Persyaratan yang birokratis itu tidak bisa segera dipenuhi karena untuk bergabung ke atau membentuk asosiasi kan prosesnya memakan waktu tidak sebentar. Sementara, masa pendaftaran ke even Pure London sudah di depan mata, terlebih saya berada di london. Jadi sangat terbatas pergerakannya,” tukas Razka yang pernah mendapatkan penghargaan “USBI Outstanding Achievement” dalam bidang Entrepreneurship ini.
“Saya coba putar otak gimana caranya bisa ikut serta dengan biaya yang minimal, biaya paling besar ada di sewa booth.”
Kesabaran dan kegigihan Razka untuk ikut Pure London ternyata berbuah manis. Sekitar September 2016, ia menerima email dari panitia bahwa brand ESRE Denim dinyatakan diterima dan layak menjadi peserta Pure London 2017.
Terlepas dari Dewi Fortuna menghampirinya sehingga bisa ikut serta Pure London 2017, Razka sangat berharap Bekraf ke depan bisa memberikan kemudahan pada industri-industri kreatif Indonesia untuk urusan-urusan semacam ini.
“Harapan saya urusan seperti ini dipermudah, alangkah baiknya dari pihak Bekraf ada yang mengkurasi dan membantu mempersiapkan brand indonesia untuk turut serta di ajang eksibisi perdagangan internasional,” ujar Razka yang saat ini tengah magang kerja di kantor BKPM London.
Ia juga mengaku, setelah mengikuti Pure London Februari 2017, segera akan mengajak para wirausahawan di industri kreatif bergabung dalam wadah sebuah asosiasi yang ditujukan untuk mengkurasi dan membantu brand-brand dari indonesia agar siap ikut serta di ajang internasional.
“Saya akan berdayakan asosiasi itu nanti agar semakin banyak brand fashion dari Indonesia bisa ikut serta di ajang eksibisi perdagangan internasional, karena saya yakin kualitas produk industri kreatif di Indonesia sudah sangat bisa bersaing di pasar internasional, dengan atau tanpa support dari Bekraf,” tandasnya.
ESRE Denim kini dinobatkan sebagai 1 dari 5 “Indonesian Denim Brand You Should Know” di situs denim terkemuka dunia www.heddels.com. Beberapa kali merek ini di-review di situs itu. Keberhasilan juga datang berkat upaya tim media sosial. Produk ESRE bisa dikenal sampai ke mancanegara. Sejauh ini pelanggan produknya tersebar di banyak negara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Amerika Serikat, Norwegia, Inggris, sampai Swedia.
SUMBER: www.senayanpost.com
Komentar